Mengapa Downtime Itu Berbahaya Untuk Bisnis?

Tak dapat dipungkiri jika saat ini para pengusaha menggunakan internet untuk menjalankan bisnisnya. Ya, internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar pengusaha di Indonesia umumnya dan di dunia pada khususnya. Jaringan internet memudahkan pengusaha menjangkau konsumen dalam area yang sangat luas.

Ditambah lagi dengan adanya internet, pengusaha dapat lebih mudah menyampaikan produk-produk mereka, yang disertai oleh keunggulan masing-masing. Meski begitu, jaringan internet terdapat celah kecil yang mampu membuat bisnis terpuruk atau bahkan hancur, salah satunya adalah downtime.

Downtime atau server yang down adalah mimpi buruk untuk semua pemilik website bisnis. Kenapa demikian? Hal itu karena server yang down akan membuat website Anda tidak bisa diakses, sehingga, jumlah pengunjung website Anda pasti akan berkurang. Jika permasalahan ini muncul, maka bisnis Anda akan berpotensi kerugian finansial. Selain itu, ada juga dampak negatif lain yang perlu Anda waspadai dari downtime.

1. Merusak Reputasi Website

Menurut riset dari Akamai, 9% pengunjung tidak akan pernah lagi mengunjungi website yang ditemukan sedang offline. Inilah mengapa downtime dapat mempengaruhi reputasi website Anda. Semakin sering website Anda mengalami downtime, semakin besar citra negatif yang melekat pada website Anda.

Jika kesan negatif saat berkunjung ke website Anda tersebar ke banyak orang, tentu akan semakin banyak yang menganggap website Anda tak bisa diandalkan. Dampaknya? Orang-orang akan menganggap Anda tidak serius dalam mengelola website. Dan bukan tidak mungkin, kesan negatifnya akan ikut menempel pada brand Anda juga.

2. Mengakibatkan Kerugian
   Masalah downtime tidak hanya dihadapi bisnis-bisnis yang sudah besar saja, melainkan UMKM juga berpotensi mengalami kerugian apabila website mereka tiba-tiba offline. Berdasarkan riset, estimasi kerugian yang dialami UMKM jika websitenya mengalami downtime berkisar dari Rp2 juta hingga Rp6 juta per menit.

Selain kerugian finansial, kerugian lain yang bisa Anda alami adalah rugi waktu. Karena, Anda dan tim Anda perlu menghabiskan waktu untuk mencari solusi agar websitenya bisa segera online lagi. Tidak hanya itu. Jika operasional bisnis Anda sepenuhnya bergantung pada website, praktis kegiatan bisnis Anda pun akan terhenti untuk sementara hingga masalahnya teratasi. Hal ini tentu akan mempengaruhi produktivitas tim Anda juga.

3. Menurunkan Peringkat Website di Google

Google merupakan tujuan utama para pebisnis untuk memasarkan produknya, mengingat mesin pencari tersebut menjadi patokan utama pebisnis untuk mencari pelanggan. Namun demikian, Google menghindari website-website yang down untuk muncul di hasil pencariannya. Jadi, website-website yang down berkemungkinan untuk turun peringkat di mesin pencari.

Tapi, Google masih memberi toleransi untuk website yang mengalami downtime dalam satu hari. Namun, jika downtime-nya berlangsung lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu, tentu wajar jika peringkat websitenya turun. Apabila website Anda turun peringkat, jumlah pengunjung website Anda pun kemungkinan akan menurun. Karena, riset menunjukkan bahwa website dengan peringkat yang lebih tinggi di mesin pencari punya kemungkinan lebih besar untuk mengundang traffic.

Dengan demikian, Anda wajib memiliki solusi terbaik guna menghindari permasalahan downtime dan Cyberlink adalah jawabannya. Cyberlink berkomitmen untuk memberikan jaminan konektivitas hingga 99%. Hal itu karena Cyberlink memiliki Redundant System yang terhubung ke Indonesia Internet Exchange dan International Internet Backbone. Tak hanya itu, BTS yang Cyberlink gunakan untuk mengantarkan internet telah dilengkapi 3 link backbone yang terhubung dengan 1 data center.

Yang jelas, apabila terjadi gangguan pada salah satu link backbone, koneksi internet di perusahaan Anda akan tetap berjalan normal. Lalu, apabila koneksi internet anda tidak mencapai SLA 99%, maka anda akan mendapatkan potongan biaya berlangganan perbulannya.